Bahan Pengawet Makanan yang Aman


Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya menawarkan bahan tambahan pengawet makanan alternatif pengganti formalin. Bahan pengawet makanan (BPM) yang ditawarkan itu adalah kitosan dan asam sitrat untuk mengawetkan ikan, kunyit untuk tahu, dan ai ki-terbuat dari abu merang padi-untuk mi. Dari keempat BPM tersebut, sebenarnya asam sitrat dan kunyit bukanlah BPM yang baru.

Asam sitrat adalah bahan tambahan mnakanan (BTM) yang tersebar luas di alam, baik dalam tanaman maupun hewan. Di samping berfungsi membuat makanan dapat bertahan lama, ia berfungsi pula sebagai antioksidan dan bahan pengendali pH. Antioksidan ialah zat yang dapat melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oelh molekul yang tidak stabil-dikenal sebagai radikal bebas- penimbul sel kanker. Pada industri makanan BTM ini sudah lama digunakan untuk mengawetkan margarine, sosis, shortening serta daging awet dan kering. Asam sitrat telah diakui FDA (Food and Drug Assiciation), Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat, sebagai BTM yang aman dikonsumsi.

Sedangkan kunyit memang sudah lama digunakan industri sebagai bahan pewarna kuning pada makanan. Ia biasanya digunakan untuk memberi warna pada sosis, margarin, atau tahu. Selain dapat memberi warna kuning, kunyit memiliki sifat anti mikroba yang memperlambat proses pembusukan makanan. Kunyit dapat menguningkan sekaligus mampu mengawetkan tahu agar tidak cepat masam. (fr Nurfi Afriansyah Msc : Peneliti Pusat Peneliti Dan Pengembangan Gizi Dan Makanan-Depkes 2006)

http://catatanhariantiara.blogspot.com/2010/04/bahan-pengawet-makanan-yang-aman.html
Category: 0 komentar

Blog List